cara-cara membaca memindai(membaca cepat) buku telepon yaitu:
a.lihatlah dahulu huruf pertama yg kamu cari!
b.bukulah halaman buku sesuai dengan hurf pertama dari nama yg kamu cari!
c.carilah nama yg kamu cari!
d.jika ada nama yg huruf pertamanya sama,lihatlah huruf kedua,ketiga,dan seterusnya!
e.seandainya ada kesamaan nama,lihatlah alamatnya!
bang kevin
Minggu, 21 November 2010
jenis pantun
Jenis-jenis pantun
1. Pantun jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang berisikan humor atau pantun yang dapat dijadikan bahan lelucon. Contoh pantun jenaka adalah sebagai berikut:
Sang prabu kehabisan akal
Memakai tali yang sungguh panjang
Parmin tertawa terpingkal-pingkal
Melihat Parman bugil telanjang
2. Pantun nasihat
Pantun nasihat adalah pantun yang berisikan nasihat atau saran. Contoh pantun nasihat adalah sebagai berikut:
Bang Ali suka menjadi buruh
Pergi ke pasar membeli las
Jika kamu belajar sungguh-sungguh
Dijamin kamu pasti naik kelas
3. Pantun agama
Pantun agama adalah pantun yang isinya berhubungan dengan keagamaan. Biasanya terdapat nasihat-nasihat atau saran-saran yang berhubungan dengan keimanan. Contoh pantun agama adalah sebagai berikut:
Anak-anak bermain tali
Putus satu mereka murka
Jika kamu sholat lima kali
Dijamin kamu masuk surga
4. Pantun teka-teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan tentang teka-teki. Dalam berbalas pantun teka-teki, si penjawab harus menjawab teka-teki dalam pantun tersebut. Contoh pantun teka-teki adalah sebagai berikut:
Sarmin pergi ke pasar membeli tahu
Jatuh satu ia nelangsa
Jika saja kau semua tahu
Apa itu pahlawan bangsa
Biasanya orang-orang harus menjawab teka-teki yang ada dalam pantun teka-teki seperti di atas. Contoh sebagai berikut:
Singa berkoar-koar
Oh! Sungguh aneh ia memakai pita
Ah, jika saja aku benar
Pahlawan bangsa adalah pejuang kita
1. Pantun jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang berisikan humor atau pantun yang dapat dijadikan bahan lelucon. Contoh pantun jenaka adalah sebagai berikut:
Sang prabu kehabisan akal
Memakai tali yang sungguh panjang
Parmin tertawa terpingkal-pingkal
Melihat Parman bugil telanjang
2. Pantun nasihat
Pantun nasihat adalah pantun yang berisikan nasihat atau saran. Contoh pantun nasihat adalah sebagai berikut:
Bang Ali suka menjadi buruh
Pergi ke pasar membeli las
Jika kamu belajar sungguh-sungguh
Dijamin kamu pasti naik kelas
3. Pantun agama
Pantun agama adalah pantun yang isinya berhubungan dengan keagamaan. Biasanya terdapat nasihat-nasihat atau saran-saran yang berhubungan dengan keimanan. Contoh pantun agama adalah sebagai berikut:
Anak-anak bermain tali
Putus satu mereka murka
Jika kamu sholat lima kali
Dijamin kamu masuk surga
4. Pantun teka-teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang berisikan tentang teka-teki. Dalam berbalas pantun teka-teki, si penjawab harus menjawab teka-teki dalam pantun tersebut. Contoh pantun teka-teki adalah sebagai berikut:
Sarmin pergi ke pasar membeli tahu
Jatuh satu ia nelangsa
Jika saja kau semua tahu
Apa itu pahlawan bangsa
Biasanya orang-orang harus menjawab teka-teki yang ada dalam pantun teka-teki seperti di atas. Contoh sebagai berikut:
Singa berkoar-koar
Oh! Sungguh aneh ia memakai pita
Ah, jika saja aku benar
Pahlawan bangsa adalah pejuang kita
syarat pantun
PANTUN
Syarat-syarat pantun
Pantun disebut juga puisi lama. Ada beberapa syarat-syarat yang terdapat di dalam sebuah pantun, yaitu:
1. Terdiri dari 4 baris
Maksud dari terdiri dari 4 baris adalah, sebuah pantun tidak boleh lebih atau tidak boleh kurang barisnya dari 4 baris.
Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena pantun tersebut terdiri dari 4 baris. Contoh pantun yang salah adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang!
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pantun, sampiran tidak boleh lebih atau kurang. Sama halnya dengan isi, isi juga tidak boleh lebih ataupun kurang.
2. Terdiri dari 8-12 suku kata per baris
Maksud dari terdiri 8-12 suku kata per baris adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena dalam setiap baris di dalam pantun tersebut terdapat 8-12 suku kata. Maksud dari suku kata adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Dalam kalimat Jalan-jalan ke kota Malang terdapat 9 suku kata, yaitu Ja-lan-ja-lan-ke-ko-ta-Ma-lang.
Begitupula dalam membeli bakso andalan kotanya terdapat 11 suku kata. Yaitu Mem-be-li-bak-so-an-da-lan-ko-ta-nya.
3. Bersajak a-b-a-b
Maksud dari sajak adalah kemiripan pengucapan atau persamaan pengucapan antar baris 1 dan 3 serta baris 2 dan 4. Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena akhiran pantun baris 1 dan baris 3 serta baris 2 dan 4 sama. Pantun hanya boleh bersajak a-b-a-b. Tidak boleh a-a-a-a, b-b-b-b atau yang lain.
4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Contoh sampiran adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Dua baris di atas merupakan sampiran dari sebuah puisi. Sampiran itu sendiri adalah kiasan yang dijadikan isi di dalam pantun.
5. Baris ketiga dan keempat disebut isi
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Baris ketiga dan keempat pada pantun di atas disebut isi atau makna dari pantun tersebut. Isi adalah apa yang akan disampaikan si pembuat pantun dalam pantun yang dibuatnya.
Syarat-syarat pantun
Pantun disebut juga puisi lama. Ada beberapa syarat-syarat yang terdapat di dalam sebuah pantun, yaitu:
1. Terdiri dari 4 baris
Maksud dari terdiri dari 4 baris adalah, sebuah pantun tidak boleh lebih atau tidak boleh kurang barisnya dari 4 baris.
Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena pantun tersebut terdiri dari 4 baris. Contoh pantun yang salah adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang!
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pantun, sampiran tidak boleh lebih atau kurang. Sama halnya dengan isi, isi juga tidak boleh lebih ataupun kurang.
2. Terdiri dari 8-12 suku kata per baris
Maksud dari terdiri 8-12 suku kata per baris adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena dalam setiap baris di dalam pantun tersebut terdapat 8-12 suku kata. Maksud dari suku kata adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso anadalan kotanya
Dalam kalimat Jalan-jalan ke kota Malang terdapat 9 suku kata, yaitu Ja-lan-ja-lan-ke-ko-ta-Ma-lang.
Begitupula dalam membeli bakso andalan kotanya terdapat 11 suku kata. Yaitu Mem-be-li-bak-so-an-da-lan-ko-ta-nya.
3. Bersajak a-b-a-b
Maksud dari sajak adalah kemiripan pengucapan atau persamaan pengucapan antar baris 1 dan 3 serta baris 2 dan 4. Contoh:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Pantun di atas dianggap benar karena akhiran pantun baris 1 dan baris 3 serta baris 2 dan 4 sama. Pantun hanya boleh bersajak a-b-a-b. Tidak boleh a-a-a-a, b-b-b-b atau yang lain.
4. Baris pertama dan kedua disebut sampiran
Contoh sampiran adalah sebagai berikut:
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Dua baris di atas merupakan sampiran dari sebuah puisi. Sampiran itu sendiri adalah kiasan yang dijadikan isi di dalam pantun.
5. Baris ketiga dan keempat disebut isi
Jalan-jalan ke kota Malang
Membeli bakso andalan kotanya
Halo kawan-kawanku di seberang sana
Kami siap menantang anda
Baris ketiga dan keempat pada pantun di atas disebut isi atau makna dari pantun tersebut. Isi adalah apa yang akan disampaikan si pembuat pantun dalam pantun yang dibuatnya.
unsur instrinsik
unsur instrinsik merupakan unsur pembangun yg berasal dari dalam.
unsur instrinsik terdiri dari:
1.plot adalah keseluruhan peristiwa sebagai jalinan cerita dari awal hingga akhir.
2.tokoh merupakan daftar orang-orang yg berperan dlm sebuah drama.
3.percakapan
4.latar adalah tempat terjadinya konflik.
5.tema merupakan pokok cerita.
6.amanat
unsur instrinsik terdiri dari:
1.plot adalah keseluruhan peristiwa sebagai jalinan cerita dari awal hingga akhir.
2.tokoh merupakan daftar orang-orang yg berperan dlm sebuah drama.
3.percakapan
4.latar adalah tempat terjadinya konflik.
5.tema merupakan pokok cerita.
6.amanat
cara membuat sinopsis
cara membuat sinopsis:
1.Bacalah naskah asli berulang kali sampai benar-benar diketahui maksud dan pandangan pengarang.
2.Pada saat membaca perlu digaris bawahi atau dicatat ide sentralnya (pokok pikiran, kalimat pokok/kalimat inti).
3.Kesampingkan dulu teks asli sesudah dicatat ide sentral atau hal-hal pokok yang telah diketahui, kemudian kembangkan catatan-catatan tersebut dengan bahasa sendiri.
4.Pergunakanlah kalimat-kalimat tunggal, bila memungkinkan hindari pemakaian kalimat majemuk atau mengulang kalimat, gnakan kalimat sederhana yang efektif.
5.Ringkaslah kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata.
6.Bila terdapat rangkaian ide atau gagasan dari beberapa alinea, maka ambilah ide sentralnya saja atau pokok pikiran dan kalimat pokok/intinya.
7.Buanglah bebrapa alinea yang dapat diwakili dengan satu alinea saja, atau sebaliknya, dan pertahankan alinea yang memang harus dipertahankan.
8.Pertahankanlah kalimat yang tidak memungkinkan untuk disederhanakan, sehingga keaslian suara pengarang tetap dapat dipertahankan pula, yaitu kata kunci yang ada pada kalimat tersebut.
9.Buanglah seluruh kata tugas yang memungkinkan untuk dibuag, tetapi pertahankanlah susunan ide yang tersusun sesuai naskah aslinya.
1.Bacalah naskah asli berulang kali sampai benar-benar diketahui maksud dan pandangan pengarang.
2.Pada saat membaca perlu digaris bawahi atau dicatat ide sentralnya (pokok pikiran, kalimat pokok/kalimat inti).
3.Kesampingkan dulu teks asli sesudah dicatat ide sentral atau hal-hal pokok yang telah diketahui, kemudian kembangkan catatan-catatan tersebut dengan bahasa sendiri.
4.Pergunakanlah kalimat-kalimat tunggal, bila memungkinkan hindari pemakaian kalimat majemuk atau mengulang kalimat, gnakan kalimat sederhana yang efektif.
5.Ringkaslah kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata.
6.Bila terdapat rangkaian ide atau gagasan dari beberapa alinea, maka ambilah ide sentralnya saja atau pokok pikiran dan kalimat pokok/intinya.
7.Buanglah bebrapa alinea yang dapat diwakili dengan satu alinea saja, atau sebaliknya, dan pertahankan alinea yang memang harus dipertahankan.
8.Pertahankanlah kalimat yang tidak memungkinkan untuk disederhanakan, sehingga keaslian suara pengarang tetap dapat dipertahankan pula, yaitu kata kunci yang ada pada kalimat tersebut.
9.Buanglah seluruh kata tugas yang memungkinkan untuk dibuag, tetapi pertahankanlah susunan ide yang tersusun sesuai naskah aslinya.
Langganan:
Postingan (Atom)